Rapat Digital di Ruang 3 Dimensi, Bekerja Tak Ubahnya Bermain Game Online

Rapat Digital di Ruang 3 Dimensi – Perkembangan zaman memang meningkat pesat. Dunia digital seolah menjadi dunia yang lebih menarik ketimbang dunia nyata.

Rapat Digital di Ruang 3 Dimensi metaverse
searchenginejournal.com

Perusahaan-perusahaan besar dunia mulai mengembangkan sesuatu itu yang mereka temukan. Mereka seolah-olah sedang merancang dunia versi digital.

Dunia digital yang mereka kembangkan sebentar lagi akan terwujud. Apalagi di tengah pandemi yang tak kunjung usai.

Memaksa berbagai terobosan dan inovasi bermunculan. Segala sesuatu yang dulu sifatnya konvensional atau offline berubah ke online.

Pembatasan-pembatasan diterapkan di mana pun. Hal ini akan mempersempit ruang gerak siapa saja. Dampak yang akan ditanggung pun juga tak tanggung-tanggung, apalagi mereka yang memiliki perusahaan.

Mau tidak mau mereka harus melakukan manuver. Segala aktivitas yang dapat dilakukan dengan internet harus dilakukan.

Seperti rapat atau meeting dan kegiatan lainnya. Tanpa adanya itu, perusahaan akan rugi dan mungkin mengalami kebangkrutan.

Berbicara soal rapat online, tentunya kita sudah mengenal aplikasi zoom meeting. Aplikasi ini digunakan untuk rapat secara virtual dengan jumlah anggota berapa pun tergantung pembuat zoom tersebut.

Rapat online tersebut hanya dapat dilakukan secara 2D saja dan kita tidak bisa melihat keseluruhan anggotanya. Keterbatasan ini sebagian mengganggu aktivitas.

Karena siapa tahu, saat kamera berfokus pada satu video, anggota lain tidak fokus dan mengerjakan hal lain tanpa sepengetahuan pimpinan rapat

Metaverse Sebuah Inovasi Baru Dunia Digital

Belum lama ini facebook mengubah nama menjadi metaverse. Bukan hanya perubahan nama belaka. lebih dari itu Mark miliki agenda lain yang jauh lebih besar sekadar bermain sosial media.

Metarvese itu sendiri merupakan sebuah dunia digital di mana penghuni merupakan avatar-avatar dari orang-orang. Bentuk dunia ini pun 3D. Hampir mirip seperti game The SIM dan sejenisnya.

Penjelasan tersebut belum dengan jelas menggambarkan bagaimana bentuk dari Metaverse ini. Karena sederhananya adalah ruang internet yang memiliki bentuk 3D.

Di tempat ini kita akan bisa menjelajahi dunia internet yang tidak terbatas. Kita bisa berjalan-jalan menemui siapa pun di dunia virtual ini.

Baca juga: 5 Manfaat Inovasi Produk dalam Pengembangan Bisnis

 Rapat Digital di Ruang 3 Dimensi via Metaverse

Di Metaverse ini kita bisa melakukan berbagai hal. Layaknya sebuah game di The SIM.

Game simulator kehidupan manusia ini dapat melakukan segalanya yang aktivitasnya tampak seperti manusia. Di game tersebut kita bisa pergi berbelanja, bekerja, hingga menjadi seorang musisi.

Konsep game semacam itulah yang nantinya akan diterapkan pada Metaverse ini. Kita bisa melakukan jual-beli baju dan mencoba mendatangi berbagai tempat hiburan.

Sebut saja nonton konser, berenang dan bahkan bisa berkenalan dengan pengguna lain. Tidak hanya itu, kita juga dapat bekerja layaknya di kantor sesungguhnya padahal kita sejatinya ada di rumah.

Perusahaan di tempat kerja, akan membuat jadwal dan kita cukup menyediakan satu set peralatan dan menggunakan Avatar.

Grafiknya tentu tidak main-main. Karena di Metaverse ini memvisualisasikan kehidupan nyata, maka tak heran benar-benar digagas sedetail mungkin.

Pelan tapi pasti, baik perusahaan maupun perorangan akan berpindah ke Metaverse. Begitulah yang diprediksi oleh pengusaha-pengusaha besar seperti Mark Zuckerberg, pendiri Facebook.

Karena mungkin zoom meeting yang hanya bisa digunakan 2D itu menumbuhkan kebosanan.
Di sini nanti, kita bisa bekerja sekaligus bermain.

Kita seperti menjalankan karakter sebuah game dan harus pandai-pandai mengatur waktu. Karena di Metaverse ini jam yang digunakan merupakan jam asli yang persis seperti di dunia nyata.

Roblox Merupakan Game yang Sudah Memvisualisasikan

Di antara game simulator kehidupan, hanya Roblox yang sudah menerapkan sistem mirip dengan Metaverse. Di mana semua karakter dapat berinteraksi dengan baik.

Karakter yang kita jalankan akan dengan leluasa pergi ke mana saja sesuai arahanmu. Kamu hendak ke mana dan ngapain saja bisa dikontrol dengan baik.

Metaverse ini diharapkan dapat menjadi pemecah masalah di tengah pandemi seperti ini. Beberapa orang dan perusahaan pun kian hari, kian berbondong-bondong membuatnya.

Google, Microsoft dan Facebook Bersinergi

Perusahaan besar sudah mulai membuat dunianya sendiri di Metarvese. Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg sendiri sudah menerapkan pada karyawan Facebook.

Mereka meluncurkan perangkat lunak (software) meeting dengan memakai Headset Oculus VR. Headset tersebut memberikan kesan pengalaman Metaverse paling menakjubkan.

Bahkan Bill Gates mengatakan bahwa Metaverse ini 3-5 tahun ke depan sering digunakan. Rapat yang semula hanya bisa 2D saja, akan menjadi 3D.

Semua orang akan diggerakan untuk membuat avatarnya masing-masing sebelum memulai menggunakan Metaverse ini.

Rapat di kantor yang melelahkan dan membosankan pun lama-kelamaan juga akan ditinggalkan. Karena apa, di dunia virtual 3D ini nanti didesain lebih keren dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari bentuk benda dan avatarnya tersebut.

Microsoft sendiri juga sudah berinvestasi di Metaverse. Tak tanggung-tanggung mereka meluncurkan Mesh yang merupakan platform untuk para pekerja menggandeng Metaverse dan mengaplikasikannya melalui Avatar 3D.

Tentunya hal ini membuat Bill Gates lebih dapat mengontrol para pekerjanya. Karena Avatar tersebut akan terlihat saat melakukan sesuatu. Misalnya kamu dengan sengaja ingin bermain atau membeli peralatan lainnya, maka avatarmu akan tampak.

Bukan hanya visualnya saja. Metaverse juga mengembangkan audio terbaik. Hal itu bertujuan agar komunikasi antara Avatar akan semakin terasa. Dari audio tersebut, seseorang dapat mendengar sumber suara berasal dari mana.

Selain dua perusahaan tersebut, google juga tak mau kalah. Dengan segala kekuatannya, Google sedang mengembangkan sarung tangan dengan motion caption.

Di mana kamu bisa menyentuh sesuatu yang ada di Metaverse tersebut. Semua itu mereka kembangkan agar interaksi di dalamnya semakin terasa nyata. Agar pengguna tidak mudah bosan.

Semua rencana ini terus mereka gencarkan. Jadwalnya sih di tahun 2022. Mereka akan benar-benar serius menggarap semua ini. Ditambah lagi adanya virus varian baru, Omicron.

Kedatangan teknologi baru ini tentu saja memiliki dampak yang berbeda-beda. Ada dampak positif dan dampak negatifnya.

Dampak Positif

Dampak positif dengan adanya Metaverse, kamu bisa melakukan banyak hanya dengan duduk di depan layar saja. Mulai dari bekerja dan menjalankan bisnis.

Ladang bisnis pun juga dapat terbuka lebar melalui Metaverse ini. Penjualan online akan meningkat apabila Metaverse benar-benar terealisasi dengan baik.

Hampir bisa dipastikan secara garis besar, hampir semua kegiatan beralih ke internet. Sehingga mau tidak mau harus ada inovasi baru seperti Metaverse ini.

Dampak Negatif

Sedangkan dampak negatifnya adalah orang-orang akan semakin senang menatap layar ponsel ketimbang berinteraksi langsung dengan orang-orang yang ada di dekatnya. Selain itu, kehidupan seseorang akan semakin tidak bergairah.

Kecenderungan untuk tiap individu lebih memilih duduk di depan layar monitor menjalankan Avatar di Metaverse. Dan kesehatan mata pun juga akan terganggu untuk hal ini.

Tinggalkan komentar