7 Skill Leadership Development Program yang Harus Dimiliki

Perusahaan pada umumnya tak terkecuali perusahaan pembiayaan akan melakukan investasi besar untuk menciptakan pemimpin-pemimpin mereka di masa yang akan datang. Wajar kemudian bila Leadership Development Program digadang-gadang sebagai solusi terbaik.

Leadership Development Program
pixabay.com

Dimana perusahaan bisa membentuk key person sesuai dengan karakter mereka. Seorang figur pemimpin yang bisa diandalkan dan pastinya mumpuni untuk semua pekerjaan.

Leadership Development Program juga dapat dikatakan sebagai program percepatan karir. Faktanya mereka yang bergabung dengan jalur ini memiliki potensi berhasil jauh lebih besar.

Hal ini karena sebelum karyawan bekerja dibekali dengan berbagai berbagai ketrampilan / skills yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

Leadership Development Program

Adalah satu program eksklusif yang dimiliki perusahaan. Dimana sebelum membuat sebuah kurikulum mereka telah melakukan training need analysis (TNA) kebutuhan apa saja yang dibutuhkan.

Lain dengan dunia kampus pada umumnya dimana mereka belajar pada hal-hal yang sifatnya general dan teoritis. Saat masuk dalam Leadership Development Program bisa dipastikan semua materi didapat bisa diimplementasikan secara langsung.

Jangan kaget pula bila Leadership Development Program memiliki kekhasan yang tidak dimiliki perusahaan lain. Hal ini semata-mata karena memang output dari program ini untuk kebutuhan internal saja.

Baca Juga: Smart Leadership Development Program

Penasaran apa saja yang akan didapat berikut ulasannya:

1. Kemampuan Pemberdayaan (Coaching)

Perusahaan meyakini bahwa sumber daya manusia adalah aset yang bisa dikembangkan. Tidak ada istilah karyawan bodoh atau tidak bisa bekerja, mereka ini hanya saja kurang mendapat sentuhan yang tepat.

Para peserta Leadership Development Program akan mendapat sejumlah pelatihan yang baik secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan kemampuan dalam pemberdayaan.

Mereka para staf di cabang akan dipimpin dengan sentuhan khas dimana sosok kepemimpinan akan teruji. Belum lagi besar kemungkinan para peserta Leadership Development Program ini lebih muda daripada staf yang ada di bawahnya.

Kemampuan dalam Coaching atau pemberdayaan menjadi satu PR penting. Dimana setiap atasan harus bisa menjadi seorang mentor yang baik.

Mengajarkan dengan memberi contoh dan bukan asal perintah saja. Hilang respect bila seorang pemimpin masih menggunakan gaya zaman dulu dimana mereka duduk manis di belakang meja dan asal perintah.

Dengan kemampuan pemberdayaan maka seluruh karyawan bisa bersinergi. Menghasilkan satu kekuatan yang bisa dipadupadankan untuk menjawab tantangan perusahaan.

Tujuan dari pemberdayaan ini sudah pasti adanya peningkatan produktifitas. Baik itu pada masing-masing individu maupun pada satu tim yang ada.

2. Akuntabilitas

Akuntabilitas dapat didefinisikan sebagai bentuk kewajiban pertanggungjawaban kepada perusahaan. Para peserta LDP ini telah disiapkan sedemikan rupa sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan selama memimpin tim atau pun cabang.

Tanggung jawab yang besar pastinya dan harus bisa dijawab dengan baik. Caranya cukup membuktikan semua tugas yang diberikan perusahaan bisa di deliver dengan baik dan tuntas.

Untuk sampai pada level ini maka sangat dibutuhkan yang namanya responbilitas. Tanpa sikap yang satu ini maka akuntabilitas pun akan bias dan sia-sia.

Seorang pemimpin harus bisa meyakinkan tim yang ada di bawahnya untuk seiring sejalan. Bersinergi dan berjalan selaras sesuai dengan arahan.

Jangan sampai terjadi seorang pemimpin kehilangan respect atau wibawa dan pada akhirnya akuntabilitas pun akan goyang.

3. Manajemen Waktu

Waktu adalah uang bukanlah isapan jempol semata. Setiap orang hendaknya bisa mengoptimalkan waktu dengan baik.

Mem-breakdown target sesuai dengan waktu yang ada sehingga target harian bisa tercapai. Satu omong kosong pastinya bila target harian saja terseok-seok bila ingin bicara target bulanan.

Seorang pemimpin harus memiliki kendali penuh atas waktu yang ada. Efisien dan efektif menjadi kata kunci yang harus dipegang.

Kalaupun harus ada yang namanya elastisitas tapi semua tetap harus bisa terukur dan bisa dipertanggungjawabkan. Manajemen waktu bukanlah satu kondisi yang mensyaratkan kaku dan menyiksa tapi bisa juga dikelola dengan cara yang having fun.

4. Inspiratif

Seorang pemimpin akan miliki modal besar bila ia mampu menjadi sosok yang inspiratif. Benar tak ada manusia yang sempurna tapi dalam kaitan pekerjaan setidaknya telah ada ideal habit yang harus berjalan.

Mereka yang tidak mampu menjaga marwah seorang pemimpin maka bisa jadi akan kehilangan kepercayaan. Alanglah malangnya bila ini terjadi karena karena hubungan hanya sebatas pekerjaan atau struktural saja.

Menjadi sosok inspiratif akan membuat siapa saja tergugah untuk lebih baik karena mereka miliki role model yang nyata. Bukan sekadar cerita atau teori semata.

5. Komunikasi

Setiap hari pastinya kita akan berkomunikasi dengan banyak orang. Namun anehnya tiap orang miliki cara komunikasi yang berbeda-beda.

Ada yang efektif dan ada yang tidak. Ada yang dalam beberapa menit bisa menjelaskan apa yang terjadi tapi ada juga yang butuh belasan hingga puluhan menit untuk bercerita tentang hal yang sama.

Komunikasi ini bukan hanya lesan saja tapi juga bahasa non lesan hingga bahasa tulis. Kemampuan komunikasi yang baik akan memudahkan bagi seorang pemimpin untuk eksekusi sebuah ide.

6. Mengambil Keputusan

Pengambilan keputusan bagi seorang pemimpin tidak boleh sembarangan. Mereka harus miliki pandangan yang luas dan memiliki visi jauh ke depan.

Setidaknya menggunakan kacamata helicopter overview untuk mendapat gambaran yang jelas dan utuh. Tidak lagi bisa menggunakan ego sektoral karena banyak hal harus dipertimbangkan.

Dalam prosesnya pasti membutuhkan latihan dan dengan cara ini maka naluri dan insting sebagai pebisnis akan teruji. Jangan pernah takut untuk membuat beberapa skenario yang terukur sehingga setiap keputusan bisa dipertanggungjawabkan.

7. Mendelegasikan Pekerjaan

Jangan pernah menganggap bahwa ketika semua pekerjaan bisa di-handle sendiri maka telah layak disebut pemimpin. Bisa jadi bila ini memang adanya lebih pantas disebut supermen.

Setiap pemimpin harus bisa mendelegasikan pekerjaan kepada tim. Cara ini juga dianggap sebagai metode ampuh mengembangkan kemampuan bawahan.

Proses pendelegasikan ini juga harus dilakukan bertahap. Tidak serta merta seketika diberikan semua. Tujuannya untuk memastikan semua pekerjaan ter-deliver dengan baik.

Baca juga: Susahnya Cari Karyawan di Negeri ini

Jangan sampai terdapat ide atau gagasan yang baik tapi gagal ter-deliver karena tidak miliki kecakapan berkomunikasi.

Komunikasi yang baik akan membuat iklim organisasi yang baik. Bayangkan bila seorang pimpinan tidak mampu pilih tata bahasa yang baik. Hampir bisa dipastikan bawahan yang ada di tim tersebut akan melakukan hal yang sama.

Selain 7 hal diatas masih ada skill lain yang bisa didapat selama mengikuti Leadership Development Program. Namun dengan semuanya itu setidaknya akan menyiapkan talenta muda menjadi pemimpin yang siap menjawab tantangan dimasa yang akan datang.

Tinggalkan komentar