Pahami Perbedaan Saham dan Kripto Sebelum Investasi

Dalam beberapa tahun terakhir aset kripto kian diminati dan mampu bersaing dengan saham. Keduanya sama-sama memiliki potensi keuntungan maupun kerugian yang sama besarnya. Namun sebelum memutuskan akan investasi dimana ada baiknya pahami perbedaan saham dan kripto.

perbedaan saham dan kripto
duniafintech.com

Jangan sampai terjadi mispersepsi dan dianggap satu kesatuan. Bisa jadi satu treatment cocok di saham tapi tidak cocok di kripto, pun sebaliknya bisa saja terjadi.

Oleh karenanya berbagai informasi mendasar terkait perbedaan saham dan kripto harus dipahami dengan baik. Terutama bagi pemula agar tahu instrumen mana yang paling tepat.

Saham dapat dikatakan sebagai tanda penyertaan modal, baik itu perorangan maupun kelompok (badan usaha) pada suatu perusahaan. Biasanya saham berlaku pada Perseroan Terbatas.

Tanda penyertaan modal ini juga menjadi alat bukti untuk klaim atas keuntungan perusahaan. Selain itu pemilik saham berhak ikut serta dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Kripto / crypto atau cryptocurrency adalah nama untuk mata uang digital. Produk ini dapat digunakan untuk transaksi antar pengguna tanpa melibatkan pihak ketiga.

Seperti kita tahu, dalam sistem transaksi konvensional yang menggunakan uang kartal maka setiap transaksi antar pihak akan melibatkan bank sebagai pihak ketiga. Sementara itu dengan kripto maka pihak bank akan ditiadakan.

Perbedaan Saham dan Kripto

Sepintas dengan penggambaran sederhana diatas tentu kita dapat membedakan beberapa perbedaan antara saham dengan kripto. Agar lebih mudah maka berikut 9 perbedaan saham dan kripto yang paling mencolok:

1. Pasar yang Menaungi

Baik saham maupun kripto memiliki pasar. Dan masing-masing tidak bisa digabung karena peraturan yang tidak serupa.

Apabila saham diperjualbelikan di pasar modal maka tiap negara bisa membuat acuan atau aturan yang berbeda-beda. Sementara itu untuk kripto tidak demikian, hal ini karena pasar kripto berlaku global.

2. Jam Beroperasi

Saham diperjualbelikan pada hari kerja dan siapapun bisa melihat secara realtime grafiknya. Pada umumnya pasar saham dibagi 2 sesi, sesi pertama dari jam 9 pagi hingga 11.30 waktu setempat. Selanjutnya sesi kedua akan dibuka jam 13.30 hingga 14.49 siang.

Berbeda dengan kripto dimana mereka tidak memiliki jam khusus dan pasarnya akan selalu buka. Dengan cara ini kapan pun, hari apa pun tetap bisa bertransaksi.

3. Jenis Aset

Kita tahu betul bahwa saham adalah surat berharga. Artinya bentuknya benar-benar sebuah surat sebagai tanda bahwa seseorang berhak akan aset / saham yang ada.

Berbeda dengan kripto dimana bentuknya tidak terlihat. Hal ini karena memang hanya bisa diakses lewat internet. Meski demikian jangan khawatir soal keamanan yang ada karena mereka telah menggunakan teknologi canggih.

4. Broker yang Sediakan Jasa

Untuk bisa membeli saham maka seseorang harus melalui seorang broker yang lebih dikenal sebagai perusahaan sekuritas atau yang lebih dikenal sebagai pialang saham. Mereka ini adalah orang-orang terlatih dan memiliki kemampuan analisa yang baik dan pada umumnya mampu membaca pergerakan pasar.

Sementara untuk mendapatkan kripto seseorang tidak membutuhkan perantara atau pialang saham. Bila seseorang memiliki dana yang cukup maka langsung bisa melakukan pembelian secara online.

Di tanah air ada Indodax sebagai perusahaan yang memfasilitasi kegiatan jual beli aset kripto. Dengan demikian tidak butuh pihak-pihak lain untuk bertransaksi.

5. Tingkat Risiko

Meski keduanya memiliki tingkat risiko tinggi tapi sebagian orang mengatakan bahwa kripto jauh lebih tinggi. Hal ini tak terlepas dari nilai tukar yang ada sangat fluktuatif.

Ditambah tidak ada badan yang mampu mengendalikan harga kripto. Jangan kaget kemudian bila dalam sekejap ada yang mengalami kenaikan aset sangat signifikan maupun tiba-tiba dikatakan bangkrut.

Sedang untuk saham di tanah air ada bursa yang akan mengendalikan bila terjadi lonjakan signifikan. Bursa tersebut tak lain adalah Bursa Efek Indonesia.

6. Kapan Muncul

Pasar saham telah ada sejak lama, jauh sebelum Indonesia merdeka. Bahkan berdasar sebuah catatan pasar modal ini telah hadir sejak 1611.

Berbeda dengan kripto yang baru dikenal beberapa tahun lalu atau tepatnya pada tahun 2009. Mata uang kripto yang pertama dan populer tentu saja bitcoin.

7. Jenis Analisis Digunakan

Apabila berkunjung ke Bursa Efek Indonesia maka akan ditemukan orang-orang yang ahli dalam melakukan analisa pasar yang digunakan untuk memutuskan akan membeli atau melepas. Mereka ini biasanya menggunakan analisis fundamental. Dimana seseorang akan melihat dan menilai kinerja perusahaan sebelum menemukan nilai saham sebenarnya.

Dalam dunia kripto maka mayoritas akan menggunakan analisis teknikal. Hal ini karena memang kondisinya tidak bisa ditebak maupun diprediksi.

Hal ini akan terlihat pada perilaku dimana saham cenderung diinvestasikan untuk jangka panjang. Sebaliknya untuk kripto cenderung dijadikan untuk trading jangka pendek.

8. Satuan Transaksi Digunakan

Saham identik dengan satuan lembar. Sementara untuk kripto menggunakan satuan token atau koin.

Pada saat pembelian, seseorang yang ingin membeli saham minimal harus beli 1 lot atau 100 lembar saham. Berbeda dengan kripto dimana seseorang tidak harus langsung beli 1 koin. Andai kamu ingin memiliki bisa membeli dari 0,091 koin.

9. Lembaga / Badan Pengawas Terkait

Beruntung saat ini baik saham maupun kripto telah memiliki lembaga atau badan pengawas. Untuk saham dibawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan untuk kripto diawasi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).

Setelah mengetahui seluk beluk serta perbedaan saham dan kripto maka saatnya eksekusi. Apabila kamu tertarik untuk investasi kripto maka ada baiknya hanya percayakan pada mereka, pihak-pihak yang terbukti aman dan terpercaya.

Indodax Sebagai Platform Jual Beli Aset Kripto

Salah satu platform yang terbukti aman dan terpercaya adalah Indodax. Hingga saat ini mereka telah digunakan tak kurang dari 5.5 lebih juta pengguna. Menjadi salah satu pengguna terbanyak di tanah air.

Hal ini tak lepas dari berbagai kemudahan yang ditawarkan Indodax sebagai crypto exchange. Mereka tidak hanya menjadi tempat jual beli yang aman dan terpercaya saja.

Lebih dari itu mereka juga mampu memberi sejumlah kemudahan bagi pengguna. Salah satunya, saat ini dengan Indodax semua orang bisa membeli aset kripto menggunakan bank lokal.

Ketika ingin menjual pun demikian. Di mana mereka mampu secara instan melakukan konversi ke rupiah. Cara ini tentu memberi rasa aman ke pengguna berapa keuntungan didapat.

Kelebihan lain yang ditawarkan adalah biaya trading dan persentase penarikan yang sangat murah. Bahkan ada biaya yang mulai dari 0%.

Platform ini juga bisa digunakan selama 1×24 jam. Dengan demikian kapan ingin beli atau lepas langsung bisa dilakukan.

Bagi pengguna yang masih baru dan harus banyak belajar bagaimana cara mining Bitcoin dengan benar tak perlu khawatir. Indodax menyediakan kanal edukasi yang bisa diakses secara gratis. Dengan Indodax Academy maka setiap orang lebih bisa melek kripto.

Dan bila telah siap saatnya berinvestasi yang sesungguhnya di Indodax, baik melalui website resmi maupun mobile Apps guna mendapat keuntungan optimal.