5 Tahapan Membuat Startup yang Harus Dipahami

Tahapan Membuat Startup – Kata-kata startup kini mendadak viral karena adanya perusahaan rintisan yang terus mengalami perkembangan pesat. Hal ini membuat penasaran beberapa kalangan, terutama para investor dan pengusaha.

tahapan membuat startup
blog.sribu.com

Mereka penasaran karena startup senantiasa menawarkan kreativitas dan inovasi dalam menjalankannya. Selain itu, startup mempunyai peluang besar akan berusia lama.

Sekitar tiga sampai lima tahun ke depan. Berbagai macam startup pun mulai bermunculan setelah viralnya kata-kata tersebut. Mereka membangun perusahaannya sendiri-sendiri sesuai bidang dan kemampuannya.

Lalu apa itu startup? Kenapa sampai viral dan booming akhir-akhir ini? Sebenarnya startup memiliki arti perusahaan yang baru dirintis.

Perusahaan itu baru saja berjalan dan beroperasi akhir-akhir ini. Atau nama lainnya perusahaan rintisan.

Akan tetapi ada beberapa orang menyebut bahwa startup ini merupakan perusahaan-perusahaan yang berjalan di bidang teknologi. Anggapan itu muncul di kalangan masyarakat, karena banyak startup yang dibangun dan berjalan dalam bidang ini.

Hal itu wajar saja. Karena dari sudut pandang manapun, hanya teknologi yang kini kian berkembang pesat. Maka tak mengherankan pula apabila perusahaan startup memilih berada di bidang teknologi.

Baca juga: 4 Cara Scale Up Perusahaan Rintisan

Karakteristik Startup

Startup sendiri mempunyai karakteristik yang membedakan dengan perusahaan yang sudah besar. Startup biasanya baru berusia satu sampai dua tahun saja.

Mereka belum menyentuh usia tiga tahunan. Usia perusahaan yang di mana mereka baru saja merangkak menuju kesuksesan.

Karakteristik yang kedua, startup belum mempunyai karyawan banyak. Skala karyawan yang dimiliki pun relatif sedikit. Sekitar di bawah 30 orang.

Hal ini wajar-wajar saja karena mereka baru saja merintis. Mengapa bisa memiliki karyawan yang relatif sedikit? Mungkin saja mereka baru memiliki modal untuk beberapa karyawan saja.

Biasanya seiring berjalannya waktu, mereka akan menambah karyawan karena perusahaannya terus berkembang dan permintaan pasar terus membludak.

Karakteristik yang ketiga yakni tentunya membuat beberapa startup tidak terlalu kewalahan. Mereka biasanya hanya fokus pada satu keahlian atau bidang saja. Hal ini didasari karena terbatasnya segala sesuatu.

Untuk karakteristik yang keempat inilah yang membuat orang mengira startup adalah perusahaan digital atau teknologi. Karena apa, perusahaan ini identik dengan internet dan teknologi. Mereka bergerak di digital dengan membuat website dan sebagainya.

Baca juga: Startup Edutech Solusi Belajar Kekinian

Tahapan Membuat Startup

Usai memahami sedikit tentang startup, kamu yang tertarik ingin membuka startup atau menjalankannya harus memahami tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk membuat startup ini. Apa boleh kata, mempunyai keinginan tetapi tidak mengerti tahapannya.

Nah langsung saja berikut ini tahapan membuat startup. Kamu bisa mencobanya, siapa tahu dengan tahapan tersebut, startup yang kamu impikan dapat terwujud. Langsung saja ini dia, cekidot!

1. Menemukan Ide Bisnis

Menurut Neil Blumenthal, startup seharusnya memiliki visi untuk memecahkan masalah sosial. Dari pernyataan tersebut, kamu dapat mengambil intisarinya. Ketika hendak membangun startup ini, tahapan awal yang harus kamu lakukan adalah menemukan ide bisnis.

Ide bisnis tersebut kamu cari dengan cara melihat masalah sosial yang saat ini belum menemukan titik terangnya. Dari situ, kamu dapat membangun startup yang bisa menjadi problem solving bagi masalah tersebut.

Karena apa, dengan cara ini, perusahaan yang baru kamu rintis akan memiliki usia yang lama. Orang-orang akan mencari perusahaanmu selama masalah ini terus berkelanjutan. Dan perusahaanmu akan digandrungi oleh mereka sebagai perusahaan yang mempunyai jalan keluar bagi masalah mereka.

Tidak perlu jauh-jauh untuk mencari ide bisnis tersebut, cukup mengamati lingkungan sekitar dan pikirkan masalah besar apa yang sedang mereka hadapi dan bagaimana solusi terbaiknya. Dengan begitu, kamu akan menemukan ide bisnis yang tepat.

2. Menyusun Rencana Bisnis

Usai menemukan ide bisnis yang pas, mulailah menyusun rencana bisnismu. Mau kamu bawa ke mana perusahaan yang baru saja kamu rintis ini.

Salah satunya dengan membuat rencana pemasaran yang nyata. Siapa kah target pemasaran perusahaan rintisanmu ini. Karena kalau tidak jelas, pemasaranmu akan kacau-balau ke depannya.

Alangkah baiknya menentukan terlebih dulu target pemasaran dan modelnya. Dengan begitu akan sangat jelas dan mampu terorganisir. Setelah itu, tentukan rencana ke depan.

Carilah solusi bagaimana perusahaan rintisan ini akan terus berkembang menjadi lebih besar.

3. Mencari Sumber Dana

Sumber dana merupakan hal terpenting untuk memulai bisnis. Meskipun pada mulanya kamu berideologi bahwa dana semua perusahaan akan ditanggung oleh dirimu sendiri.

Namun pada kenyataannya tak semudah itu. Kamu harus mencari sumber dsna lain yang jauh lebih besar untuk mengembangkan perusahaan rintisanmu itu.

Karena ketika permintaan pasar yang semakin banyak, akan membuatmu memutar otak. Tujuannya agar semua permintaan itu bisa terpenuhi dan terhandel dengan baik.

Dari sinilah kamu akan membutuhkan banyak dana untuk merekrut karyawan lagi dan menambah perangkat-perangkat kerja yang masih terbatas.

Untuk mengatasi dana yang membengkak, alangkah baiknya kamu mencari sumber dana untuk modal berkembangnya perusahaan rintisanmu. Mungkin mencari investor atau meminjam uang di bank dan lain sebagainya.

Tetapi ingat, kamu harus memikirkan matang-matang hal ini. Jika tidak, hal demikian akan menjadi boomerang bagi dirimu sendiri.

4. Bangun Perusahaan Offline dan Online

Pengusaha mana yang tidak ingin perusahaannya terus eksis. Tentu saja mereka terus berupaya agar perusahaannya terus eksis.

Apalagi startup yang baru saja beroperasi. Kamu harus membangun keberadaan perusahaanmu baik di offline maupun di online untuk tetap eksis.

Dengan demikian, orang-orang akan mengetahui di mana sih letak perusahaan yang menjual jasa atau produk ini. Meskipun di online kamu sudah menggencarkan iklan dan banyak yang tahu, kamu wajib membangun perusahaan offline supaya mereka semakin percaya bahwa perusahaan tersebut nyata dan bukan ghoib.

Karena apa, biasanya para konsumen takut dengan perusahaan yang hanya mengandalkan online saja. Mereka takut karena maraknya penipuan yang terjadi di pasaran online. Maka untuk meyakinkan konsumen, sebaiknya tetap menggencarkan promosi di offline juga.

5. Menjaga Harmonisasi dengan Konsumen

Mengiklankan perusahaan yang sedang kamu rintis memang merupakan kewajiban. Strategi iklan yang sudah kamu racik matang-matang akan menuai hasil yakni meningkatnya para konsumen.

Orang-orang akan berbondong-bondong membeli produk atau memakai jasa perusahaanmu.
Meningkatnya konsumen tersebut seharusnya menuntut dirimu agar mengatur strategi lagi.

Yakni menjaga keharmonisan antara perusahaan dan konsumen. Arahkan para karyawan untuk melayani konsumen dengan baik. Konsumen akan merasa senang apabila dijadikan bak seorang raja.

Dengan menjaga keharmonisan tersebut, konsumen tersebut lama-kelamaan akan menjadi pelanggan tetap perusahaanmu. Mereka akan selalu puas dengan produk, pelayanan yang ramah dan tentunya akan senantiasa kembali untuk membeli produk dari perusahaan startup mu itu.

5 tahapan tersebut bisa kamu lakukan dengan cermat dan penuh ketekunan. Jika sudah, maka kamu akan bisa mewujudkan startup yang kamu impi-impikan selama ini.

Bangunlah startup sebaik-baiknya agar perusahaan tersebut berkembang pesat menjadi perusahaan yang jauh lebih besar.

Tinggalkan komentar