Cara Scale Up Perusahaan Rintisan – Setiap pengusaha menginginkan usahanya terus berkembang. Apalagi mereka yang baru saja merintis perusahaannya dari nol.
Tentu saja perusahaan tersebut tidak hanya ingin berada di posisi itu saja. Mereka ingin perusahaannya atau startup terus berkembang dan menghasilkan penghasilan yang lebih besar.
Akan tetapi untuk mengembangkan startup ini tentunya bukan semudah mengusap pipi yang hanya dilakukan dalam sekian detik saja. Perlu kerja keras yang ekstra, rencana yang matang dan juga proses yang begitu panjang.
Semua usaha yang dijalani dengan tekun akan membuahkan hasil yang maksimal. Startup yang mengalami scale up ini biasanya ditandai dari semakin bertambahnya orderan, pelanggan dan permintaan pasar yang jauh lebih besar.
Sebenarnya apa sih arti dari scale up itu sendiri?
Scale up memiliki pengertian yakni mengembangkan perusahaan rintisan (startup) menjadi perusahaan yang jauh lebih besar dan tentunya mampu menghasilkan omset yang jauh lebih besar dari omset sebelumnya.
Scale up ini dilakukan dengan lebih hati-hati oleh para pelaku usaha rintisan. Gegabah sedikit, akan membuat startup jatuh terguling dan tidak akan menjadi seperti yang diimpi-impikan.
Mengapa Scale Up Bisa Gagal?
Pada dasarnya scale up merupakan sebuah terobosan yang harus dilakukan oleh startup agar perusahaan rintisannya itu kian berkembang. Dinamika pasar yang terus berubah-ubah ini akan membuat perusahaan yang tidak melakukan scale up akan semakin tertinggal.
Oleh karena itu saat hendak melakukan scale up dibutuhkan rencana, strategi dan mengambil peluang yang tepat. Jika tidak perusahaan tersebut bukannya berkembang malah akan mengalami kemunduran dan lama-kelamaan akan gulung tikar.
Inilah salah satu mengapa scale up bisa gagal dilakukan oleh startup yang ingin memperbesar usahanya itu. Selain itu juga, ada yang lebih parah yakni terlalu berada di zona nyaman dengan penghasilan yang sudah melimpah.
Perusahaan seperti inilah yang akan ditelan oleh dinamika pasar yang berubah-ubah. Ada juga yang mempunyai ambisi besar ingin mengembangkan perusahaannya tetapi tanpa memikirkan rencana dan strategi matang-matang.
Bukan zaman lagi pemilik modal hanya ingin secepat mungkin mendapatkan hasil yang jauh lebih besar. Tetapi alhasil, perusahaannya tidak berjalan dengan apa yang dia inginkan.
Memiliki keinginan boleh, tetapi alangkah baiknya juga memiliki strategi untuk mewujudkan keinginan itu. Jangan terlalu gegabah.
4 Cara Scale Up Perusahaan Rintisan
Setelah mengetahui bagaimana dampak langkah scale up yang salah, tentunya pelaku usaha akan lebih bijaksana lagi dalam mengambil langkah. Dengan tidak tergesa-gesa, tetapi juga tidak bisa terlalu santai
Langkah awal dalam memulai scale up tentu saja dengan menyusun rencana dan strategi yang tepat. Tentunya dengan memperhatikan lingkungan ekosistem bisnis yang ada.
Beberapa faktor memang dapat mempengaruhi scale up perusahaan rintisan. Dengan demikian semua harus dicermati dengan baik.
Berikut langkah awal cara scale up perusahaan rintisan yang baik. Siapa tahu dengan cara ini usaha akan berkembang pesat.
1. Membuat Tim Semakin Solid
Mencari sumber daya manusia untuk menjalankan bisnis memang merupakan hal yang vital. Karena individu-individu tersebut nantinya akan mempengaruhi bagaimana kinerja perusahaan yang dirintis.
Hal inilah yang membuat pelaku usaha harus pandai-pandai menyortir atau memilah orang-orang yang hendak bekerja di perusahaan yang dibangun.
Sebagai perusahaan rintisan, tentunya pemilik modal harus berani merekrut individu-individu yang berkompeten sesuai dengan bidang-bidangnya. Orang-orang ahli dan memiliki etos kerja yang tinggi akan membuat tim semakin solid.
Sumber daya manusia adalah kunci utama dalam kaitanĀ scale up perusahaan rintisan. Bila yang sat ini gagal maka besar kemungkinan bisnis tidak akan berkembang.
2. Menjalin Kerja sama
Menjalankan bisnis memang harus memperhatikan beberapa faktor. Salah satunya yakni kerja sama dengan perusahaan lain.
Sebagai stratup tentunya perusahaan yang dijalankan harus menjalin kerja sama yang baik dengan perusahaan lain. Hal ini guna membantu perusahaan dalam mengembangkan bisnis.
Kerja sama yang dibangun akan memperluas jaringan. Hal iniĀ karena ketika perusahaan tersebut membutuhkan sesuatu, mitra kerja dengan kesadaran penuh akan membantu perusahaan tersebut.
Startup tentunya masih memiliki ruang terbatas karena baru menginjakkan kaki di dunia pemasaran. Keterbatasan ini dapat diatasi dengan cara meminta bantuan pada mitra kerja.
Semakin banyak mitra kerja, semakin banyak pula peluang untuk berkembang. Tetapi tetap harus memperhatikan perjanjian kerja sama yang telah disepakati agar tidak terjadi masalah ke depannya.
Bekerja sama dengan perusahaan lain tidak semudah yang dikira. Maka perlu adanya keterbukaan di awal.
3. Cermati Dinamika Pasar
Target konsumen atau pasar memang dapat berubah-ubah sewaktu-waktu. Hal ini tentunya memicu para pengusaha untuk terus meningkatkan produktivitasnya menyesuaikan pasar.
Konsumen akan jenuh apabila hanya itu-itu saja penyajiannya. Mereka dengan gamplang akan menyatakan kebosanan itu hingga perusahaan yang masih memakai cara lama akan tertinggal.
Sebagai startup yang ingin berkembang jauh lebih besar, harus mengamati dan mencermati apa yang membuat para konsumen tertarik. Sehingga produk yang dihasilkan akan banyak dan selalu menjadi barang yang paling dicari.
Apabila perusahaan berhasil membuat produk yang diinginkan pasar, maka hampir bisa dipastikan perusahaan akan berkembang lebih pesat. Ingat, target pasar mempengaruhi penjualan dan omset perusahaan.
Karena apa, hanya merekalah yang bisa menghasilkan pundi-pundi uang. Makanya, jangan sampai terlalu mengedepankan idealisme tanpa mau menerima perubahan yang ada ketika sudah berada di titik kesuksesan.
Sebab banyak perusahaan yang merasa adidaya, gulung tikar karena memegang prinsipnya tanpa mau menerima perubahan.
4. Lakukan Promosi Tepat Sasaran
Dewasa ini, banyak sekali platform yang menyediakan layanan iklan. Sehingga perusahaan mana saja bisa memasang iklan sebanyak mungkin tanpa ada batasan.
Dahulu, hanya iklan di TV yang paling menjanjikan. Akan tetapi saat ini, youtube, website, dan sosial media juga bisa digunakan untuk memasang iklan.
Dengan menyebar iklan-iklan di berbagai space, orang-orang akan mengenal produk yang dijual. Berharap mereka akan penasaran dan menggunkanya.
Tak kenal maka tak sayang, begitulah peribahasa yang tepat untuk perusahaan dengan konsumen. Konsumen tidak akan mengetahui apa yang ditawarkan apabila tidak mengenalkannya melalui iklan.
Tak kalah penting adalah membuat iklan yang menarik dan membuat para konsumen penasaran.
Ketika mereka sudah mencoba dan ternyata cocok, maka dengan sendiri usaha di bangun bisa berkembang jauh lebih besar.
Jangan lupa ciptakan inovasi terus-menerus guna menjaga konsumen tetap menyukai produk dihasilkan. Konsumen tidak mau ketinggalan zaman yang artinya mau tidak mau perusahaan harus turut mengikuti trend yang ada.
Buat kamu yang ingin mengembangkan startup, empat cara di atas merupakan cara jitu agar perusahaan tersebut berkembang dengan cepat.
Selain menulis diblog ini juga bisa ditemukan di Joko Yugiyanto Personal Blog dan Kanaljogja.id